Tigor Abadi Pijarkan Matahari

Melangkah Untuk Mencari Arti Kehidupan Yang Sebenarnya

Gereja Tua ~ Panbers 10 September 2010

Filed under: Lirik Lagu Panbers — Tigor Abadi Pijarkan Matahari @ 8:15 PM
Masihkah kau ingat waktu di desa
Bercanda bersama disamping gereja
Kala itu kita masih remaja
Yang polos hatinya bercerita

Waktu kini tlah lama berlalu
Sudah sepuluh tahun tak bertemu
Entah dimana kini kau berada
Tak tahu dimana rimbanya

Reff :
Hanya satu yang tak terlupakan
Kala senja di gereja tua
Waktu itu hujan rintik-rintik
Kita berteduh di bawah atapnya
Kita berdiri begitu rapat
Hingga suasana begitu hangat
Tanganmu kupegang erat-erat
Kenangan itu slalu kuingat

Biarpun saat ini kau telah berdua
Itu bukanlah kesalahanmu
Ku hanya ingin dapat bertemu
Bila bertemu puaslah hatiku
Bila bertemu puaslah hatiku

 

Pilu ~ Panbers

Filed under: Lirik Lagu Panbers — Tigor Abadi Pijarkan Matahari @ 8:09 PM
Pilu…
Rasa hatiku
Sejak kau tinggalkan daku

Perih…
Hatiku perih
Karena takkan kembali

Reff:
Kini hanya bayanganmu
Melintasi mataku
Hanyalah wajahmu
Tak ku lupa seumur hidupku

Sedih…
Hatiku sedih
Karena takkan kembali

Back to Reff

 

Terlambat Sudah ~ Panbers

Filed under: Lirik Lagu Panbers — Tigor Abadi Pijarkan Matahari @ 8:05 PM
Terlambat sudah kau datang padaku
Setelah ku dapatkan penggantimu
Kini hatiku tertutup untukmu
Cukup sudah penderitaanku

Reff:
Mengapa dulu kau tinggalkan diriku
Tanpa pesan apapun padaku
Kala itu cintaku sedang tumbuh
Kau biarkan menjadi layu

Kini kau datang lagi padaku
Setelah kau siksa diriku
Terlambat sudah
Terlambat sudah
Semuanya t’lah berlalu

 

Musafir~ Panbers

Filed under: Lirik Lagu Panbers — Tigor Abadi Pijarkan Matahari @ 8:02 PM

Tiada tujuan yang kau harap
Mata angin tak kau hiraukan
Ke barat kau melangkah
Ke timur juga kau tuju
Ke utara kau pergi
Ke selatan pun engkau berlari

Musafir, hidupmu bebas tiada ikatan.
Musafir, berkelana sepanjang waktu.
Musafir, apakah yang engkau cari?
Musafir, apakah arti hidupmu?

Tiada siang maupun malam
Kau pergi sekehendak hatimu

Musafir, hidupmu bebas tiada ikatan.
Musafir, berkelana sepanjang waktu.
Musafir, apakah yang engkau cari?
Musafir, apakah arti hidupmu?

Musafir, apakah arti hidupmu?

 

Keinginan 9 September 2010

Filed under: Sebuah Kata Tigor Abadi Pijarkan Matahari — Tigor Abadi Pijarkan Matahari @ 9:40 PM

Berlari Mengahadapi kepastian yang ada
Di renungkan Sebuah Penantian Yang mungkin Belum tentu Pasti
Di sela kegelisahan Menghampiri
Menghimpun Kekuatan Untuk terus Berdiri

Menggapai Sebuah Kegembiraan Yang Indah
Sehingga Memuai Pula Kepuasan untuk hidup
Dengan memeras Sebuah keadaan
Ingin terwujud apa yang di inginkan

Memeras kemampuan yang belum ada
tatkala bagai melunakkan Sebauh bebatuan
Merayap di sela – Sela Mentari
Hanya dengan Satu kata HARAPAN yang Di telusuri

 

Lagu Doel Sumbang – Aku Tidak Sinting 6 September 2010

Filed under: Lirik Lagu Doel Sumbang — Tigor Abadi Pijarkan Matahari @ 2:12 AM

kau yang menjenguk aku ketika aku duduk lesu di lantai tlotoar jalan
sudirman menghadap dan menatap tong yang penuh berisi surat2 gadai ku
dan disitulah tanggung jawabku tumpah kepada arloji seiko,
sepatu loto kaos oblong dros celana kalung platina dan radio ban merek Bantelesonik.

aku tidak sinting
kau yang melihatku ketika aku lari dengan kaki kesemutan mengejar perempuan malam sudirman tinggalkan engkua yang nampak bengong disekat angin malan yang membacok tulang

Dan disitulah ku kejar surga semu dari Sumia, Denok, Laila, Majenun, siti saliha, Iinasarina dan warsiah binti eceng gondok wati. aku tidak sinting,

kau yang menyaksikan aku mabuk dan ngecaoruk hingga hampiur disergap petugas pertahanan sipil lantaran saban waktu lupadiri berteriak pidati seperti Kenedi Presiden Dragen yang campanye.

Dan disitulah dendam ku tumbuh subur pada Jonie Worker, esKozi, N-BeNapoleon, Mansien, Martini, Colombus, dan arak tradisional kencing Kuda. Aku tidak sinting.

Kau yang nangis terisak ketika aku dikandangi diseksi tiga, lantaran kelakuanku yang dituduh mengganggu KAMTIBMAS, serta ketika mabuk aku pernah menampar seorang wanita Tua, yang demi Tuhan aku tidak menyangka kalau Ia istri perwira POLISI, aku tidak sinting tetapi celaka apalagi sinting pasti lebih celaka.

Aku tidak sinting tetapi celaka, apalagi sinting pasti lebih celaka…..

 

Nicky Astria Panggung Sandiwara

Filed under: Lirik Lagu Nicky Astria — Tigor Abadi Pijarkan Matahari @ 1:41 AM

Dunia ini panggung sandiwara
Cerita yang mudah berubah
Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani
Setiap kita dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan
Ada peran wajar ada peran berpura pura

Mengapa kita bersandiwara
Mengapa kita bersandiwara

Peran yang kocak bikin kita terbahak bahak
Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
Dunia ini penuh peranan
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

Mengapa kita bersandiwara
Mengapa kita bersandiwara

Dunia ini penuh peranan
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

Mengapa kita bersandiwara


 

Bagi Hawking, Dalil Ilmiah adalah “Tuhan”

Filed under: Sebuah Pengetahuan — Tigor Abadi Pijarkan Matahari @ 1:32 AM

Teori fisikawan terkemuka, Stephen Hawking, bahwa Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan penciptaan alam semesta telah mengundang reaksi keras dari kaum rohaniwan di Inggris. Menurut mereka, teori Hawking itu tidak bisa diterima sebagai kebenaran apalagi sampai mengusik keimanan orang lain.

Kepala Gereja Kristen Anglikan, Rowan Williams, tidak bisa menerima argumen Hawking bahwa alam semesta bisa tercipta tanpa campur tangan Tuhan. Menurut Williams, manusia sejak dahulu percaya bahwa Tuhan menciptakan semesta.

“Percaya kepada Tuhan bukan sekadar mengisi kekosongan dalam menjelaskan bagaimana suatu hal terkait dengan hal lain di dalam alam semesta,” kata Williams dalam majalah “Eureka” terbitan harian The Times.

“Kepercayaan itulah yang menjelaskan bahwa ada suatu unsur yang pintar dan hidup dimana segala sesuatu pada akhirnya bergantung pada keberadaannya,” lanjut Williams yang komentarnya juga dikutip laman harian The Telegraph, Jumat 3 September 2010.

“Ilmu fisika dengan sendirinya tidak akan menjawab pertanyaan mengapa ada ketimbang tiada,” lanjut Williams. Dia mengritik pernyataan Hawking bahwa,”Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan tercipta sendiri.”

Williams pun tidak habis pikir dengan pernyataan ilmuwan berusia 68 tahun itu bahwa “Kreasi yang spontan merupakan alasan mengapa ada ketimbang tiada, mengapa alam semesta ada, mengapa kita ada.”

Selain Williams, kritik juga muncul dari pemuka agama lain, seperti Pemimpin Gereja Katolik Roma di Inggris, Lord Sacks, dan Ibrahim Mogra, Ketua Dewan Muslim Inggris. Kepada The Times, Lord Sacks menilai bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu penjelasan, sedangkan agama adalah menyangkut tafsiran.

Melalui buku barunya yang akan terbit 9 September mendatang, “The Grand Design,” Hawking mementahkan keyakinan Isaac Newton – dan juga pandangan Hawking sendiri – bahwa jagat raya termasuk Bumi terbentuk akibat campur tangan ilahi.

Dalam ringkasan buku yang pertama kali diterbitkan harian Inggris, The Times, Hawking menantang teori Newton bahwa alam semesta pastinya didesain oleh Tuhan karena tidak mungkin muncul dari fenomena chaos. Buku terbaru itu ditulis Hawking bersama fisikawan Amerika, Leonard Mlodinow.

Bukan kali ini saja Hawking mengesampingkan konsep Tuhan dalam mengemukakan teorinya. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Inggris, Channel 4, Juni lalu, Hawking mengaku tidak percaya bahwa ada Tuhan secara “personal.”

“Pertanyaannya adalah, apakah demikian caranya alam semesta mulai dipilih oleh Tuhan bagi alasan-alasan yang kita tidak bisa pahami, atau apakah itu ditentukan oleh suatu dalil ilmiah?” Saya percaya yang kedua,” kata Hawking saat itu dalam program acara “Genius of Britain.”

“Bila kalian mau, kalian bisa menyebut dalil-dalil ilmiah itu ‘Tuhan.’ Namun bukan seperti suatu Tuhan yang personal yang bisa kalian temui dan kalian tanya,” lanjut Hawking.

 

SOLO, 02 / 09 / 2010 Gak Ada Keterangan Sama Sekali 2 September 2010

Filed under: Foto Tigor Abadi Pijarkan Matahari — Tigor Abadi Pijarkan Matahari @ 2:21 AM

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.